Minggu, 14 September 2014

menunggu [lagi]



PERHATIAN !!! Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat dan kejadian harap dimaafkan :D kalau ada komentar dan lain sebagainya, bisa langsung mengisi kolom komentar. Terimakasih banyak AL.HAM.DU.LI.LAH, kalian luar biasa :P
--
What?? Yang lain masih dirumah sedangkan gue udah sampe di stasiun. Huf.. Gumamku saat membaca beberapa pesan digrup. Hari ini untuk kali yang kesekian, lagi lagi aku harus menunggu. Duh.... betapa menjemukannya kata itu, tapi aku harus melaluinya, suka ataupun tidak.
Stasin Depok Lama. Ditempat yang seramai ini, sendirian, menunggu adalah satu hal yang amat sangat menyebalkan. Rasanya hilang sudah semua semangat hari itu, tapi lagi lagi aku harus melaluinya, suka ataupun tidak. Oke, hari ini akan ada sesuatu. Gue yakin ini gak akan siasia karna Dia sudah mentakdirkan hari ini buat gue, sipp lah. Ujarku meyakinkan diri.  
Keluar dari gerbong khusus wanita, paling depan. Mataku mencari cari celah kosong pada besi panjang yang mirip bangku khas abang bakso pinggir jalan. Berjalan dengan langkah gontai, lurus terus menelurusi lorong peron dan dapat. Segera ku ambil HP dari dalam tas lalu membuka apa saja guna meleyapkan rasa sebal.
Terilllinggg...... suara pesan grup masuk berikut dengan getarannya.
“ Mba Sal, aku masih di Tol, kena maceettttt T_T”
“ loh kamu kenapa Jeung? Emang kamu mau kemana?”
“ aku mau camping Mba Sal, kalau kaya gini, rasanya mau pulang ajaaaaa” masih dengan imot kejernya pesan itu kembali sampai dilayar HP-ku.
Terilllinnggg.... beberapa gambar kemudian mewakili situasi yang dimaksud oleh Jeung. Kemacetan yang cukup panjang dan tanpa ruas.
Teriiilingggg... satu dua pesan berikutnya menyapa lagi, dan lagi. Percakapan kami dimulai, grup memang cukup ramai kalau sudah dimulai oleh Jeung. Dia cukup mampu untuk menghidupkan suasana. Dengan gaya cengengesan khasnya, dengan canda dan kalimat kalimat lucunya, grup jadi berasa ‘hidup’. Jeung adalah teman kami yang paling mungil, sebut saja demikian :P
            Sepuluh menit berlalu dan belum ada tanda tanda mereka akan tiba dengan segera. Mengayunkan kaki sambil mendengarkan lagu jadi pilihan terakhirku. Biarlah orang ramai berlalu lalang diperon ini. Satu dua kereta dari arah Bogor-Jakarta juga silih berganti. Tapi aku tak mau terganggu dengan keramaian lagi. Konsentrasiku kini berpusat pada tiap lirik yang sedang ku dengar.
            Teriilllinnnggggg.... pesan chat grup berikut getarnya telah mendarat dilayar HP-ku
“ Du, jadi ikutkan ? kalau lu ikut, gue juga ikut nih. Bentar lagi mau jalan” sapa Hamdan pada Abdu. Sejurus kemudian yang membalas justru si Jeung. Du yang dinanti malah tak keliatan batang hidungnya, eh maksudnya pesan singkatnya :P
“ Mba Sal ikut?” lanjut Mas Ham
“ Saya sudah di tekape Mas”
“ Sal..... Maaf, kami terlambat. Ini masih di stasiun antah barantah (Bogor). Sabar yaa Sal J
“ sippp Mba Li, aku siap menanti”
Heiii.... aku tau aku tidak sepenuhnya siap menanti. Dipojok kanan atas terlihat angka yang berjejer rapi dengan manisnya, seolah menyapaku kembali dengan penuh ledekan. Pukul 10.34. Sudah 45 Menit berlalu dari jadwal janjian kita. Kalau boleh aku berkata, kalian sungguh terlalu AL.HAM.DU.LI.LAH. Tapi tidak, kalimat itu rasanya seperti tertahan dijemariku.
“ OMG, Mba Sal sudah di Stasiun Depok lama sejak 1 jam yang lalu?”
“mungkin” balas ku singkat saja.
“ Iyaaa kaa..... Sudah 1 jam yang lalu. Ka Ham sudah dimana posisinya, saya sama Al nih”
“ oke saya siap siap sekarang. Dari Kalibata segera meluncur kesana ya. Du.... Kau jadi ikut tidak?”
“ tes”  balas Du sekilas lalu menghilang lagi. Masih tak ada tanda tanda meng-iya-kan atau tidak.
Teriiilllinnggg...... mendarat lagi.
Kali ini pesan berbeda ku dapat dari grup tetangga. Sekilas saja ku lihat lalu jari ku dengan lincah melompat kehalaman berikutnya. F, sebuah tanda untuk menggambarkan inisial suatu akun media sosial. Aku membukanya, hendak ingin menuliskan sesuatu tapi enggan.
Membaca status yang berkeliaran di beranda lalu beberapa ku beri jempol tanda suka pada isi dari status tersebut, yang lainnya hanya ku biarkan berlalu. Kembali ku intip sisi pojok kanan atas layar HP. Pukul 11.10. “Untung tidak di usir dari stasiun ini karena sudah cukup lama duduk tanpa beranjak sedikitpun”.
Ya ampun kalian lama syekaliii.... satu album sudah ku dengar habis, tapi kalian masih belum nampak juga.
Dipp... dip.... dip... kali ini bunyi pertanda telpon masuk. Ku lirik layar HP
Mba Li.
“ Iya Mba Li..”
“ Assalamu’alaikum Sal, kamu dimana. Nih kita sudah sampai di Stasiun Depok Lama. Sudah ada dipintu keluar ya, Sal”
“ Oke Mba Li, aku segera kesana. Aku masih diperon”
Nutt......
            Beranjak dari besi panjang yang ‘nyaman’, aku membalikkan badan. Dan masih mencari cari seseorang atau beberapa orang yang kukenal. Turun, menyelip diantara banyak orang dari arah berlawanan. Aku hendak meninggalkan peron dan besi panjang ‘nyaman’ itu menuju sosok yang sedang menantiku di ujung pintu keluar. Mereka melambaikan tangan pertanda telah melihatku. Ku balas dengan senyum lalu mempercepat langkah.
“ Alhamdulillah, Maaf Sal, jadi menunggu lama. Apa kabar ?” tanya Mba Jamilah yang pertama kali ku sambar uluran tangannya.
“ alhamdulillah baik Mba Lah”
Yang lain juga menyalami ku, termasuk si Al. Satu satunya Laki laki yang bersama Mba Li dan Lah. Tanpa banyak basa basi kami melanjutkan perjalanan.
“ mau kemana kita?” tanya ku sesaat
“ yang penting keluar dulu lah. Cari sesuatu untuk Mba Yu” jelas Mba Li
Kami berempat lalu keluar menuju toko yang menyediakan berbegai keperluan bayi. Kiri kanan sepanjang jalan sepertinya tidak ada toko yang kami maksud.
“ aku mau ke ATM dulu Mba” ujar Mba Lah disela sela keheningan yang tercipta. Hening lantaran mata kami begitu fokus pada tiap toko yang berjejer disepanjang jalan itu. Al berjalan memimpin, di lihatnya kiri dan kanan lagi.
Di ujung jalan, pada sisi sebelah kanan, cuma satu toko yang kami tuju, Al**. Minimarket yang biasanya menyediakan pelbagai kebutuhan pun termasuk perlengkapan baby yang kami butuhkan. Mba Lah ke ATM dan kami bertiga masuk ke toko itu. mencari apa saja yang bisa kami jadikan buah tangan untuk menjenguk Mba Yu di RS usai melahirkan.
Teriiilllinnggg...... [lagi]
“ haloo, kalian dimana. Saya sudah di Depok baru menuju masa lalu, Depok Lama”
“ iya Mas, kami sudah disini, toko Al**” balas ku.
Al dan Mba Li masih sibuk mencari cari. Mba Lah kemudian menemani usai dari ATM.
Teriiilllinnggg...... [lagi]
“ masih mau menunggu? Saya sudah di pasar minggu, sepertinya telat sekali. Mohon maaf” pesan Mas Du terbaca.
“masih” balasku.
Du, sepertinya orang ini sangat bersahabat dengan kata ‘TERLAMBAT’. Aku baru mengenalnya beberapa pekan, atau mungkin bulan atau mungkin tidak pernah benar benar mengenal orang ini. Dan dia jadi satu satunya orang paling menyebalkan hari itu.
Aku sudah menunggu lebih dari dua jam dan harus menunggu lagi karna Mas Du ini. ya ampun.... speechless.
“ sampai. Saya sudah di Depok Lama” pesan Mas Ham kembali terbaca.
“ kenapa gak di Depok Baru aja?” lanjutnya masih dalam pesan di grup.
“ lama adalah kenang. Banyak yang melupakan. Bahkan jengah menggunakan. *opo iki” Balasan Mba li menyusul. Kami berempat berada di ruangan yang sama tapi masih menggunakan chat grup untuk bercakap. Terutama aku dan Mba Li yang siap dengan obrolan grup.
“ siap grakkk... menuju ke pintu keluar” lapor Mba Li
            Kami kembali menuju pintu keluar Stasiun Depok Lama. Bertemu.
Singkat cerita, akhirnya hanya tinggal satu orang yang kami tunggu, Mas Du. Suara adzan zuhur sudah mulai terdengar. Namun tetap saja Mas Du itu belum juga muncul. Mba Li, Mba Lah dan aku memutuskan untuk kembali keluar stasiun dan mencari masjid. Tinggallah bersama Mas Ham si Al.
“ Kang Du posisi dimana?” Tanya Mas Ham di grup.
“ Sudah di Ndepok Mbaru”
Akhirnya.
           
#to be continued



Kamis, 11 September 2014

betapa oh, yaa begitulah

betapa dan betapa
hari ini serupa kisah yang jadi buah bibir di ramainya lalu lalang.
Ketika Mas Gagah Pergi..

ini jelas bukan sebuah review untuk kisah KMGP. ku tulis ini hanya untuk mengingatkan betapa dan betapa berartinya hari hari yang ku lalui. Sebut saja hari ini adalah Kamis, yang sedang bersiap menuju Jum'at yang barokah. Di tiap kisah yang special, Kamis selalu ada disana. Siap membungkusnya menjadi kado yang indah. oh tidak... ternyata bukan hanya Kamis yang punya hadiah special itu. Masih menuju Jum'at, rupanya sudah menetap sedari tadi Rabu dan Selasa. Bersamanya hadir menanti seorang diri si Senin yang nampak sudah lusuh, berantakan. Mungkin habis kejebak macet. . hehe

Sebenarnya tidak hanya Kamis yang miliki segudang mimpi mimpi, masih menuju Jum'at yang barokah. Bahkan seperti kataku tadi, Rabu, Selasa dan Senin pun sudah menanti nanti. Keberhakan yang terjadi pada Jum'at tak pernah membuat iri Kamis dan kawan kawan. Mereka selalu akrab saling menanti. saling menunggu. dan saling saling yang lainnya/

Mereka sadar kalau tiap hal yang membersamai mereka adalah juga sesuatu yang special. Tidak ada iri saat Kamis meringis girang berbagi suka. Tidak pula ada yang menangis saat malam datang menuju Jum'at yang serupa Rabu, Selasa ataupun Senin. 

ada satu atau bahkan dua yang terlewat di hari ini. Sabtu, Minggu. Keduanya sering beradu rindu tapi tak melulu juga sii. Betapa dan betapa, oh lalu apa hubungannya antara KMGP dengan rentetan kalimat yang membersamainya kemudian?

Yaa jelas saja tidak ada, serupa bukan berarti sama kan? aku hanya ingin sampaikan betapa dan betapa. Itu saja, mungkinkah cukup untuk mewakili kata semisal yang tersemat lekat disisi kata KMGP tadi? kalau dirasa tidak, mungkin kelak saat bersua akan ku kabarkan semisal apa ia. Atau sudahlah lupakan saja kalimat pendahuluan aneh itu. Biasa saja toh? 

salam dariku,
penuh syukur
untuk mu yang berjumpa
di maya atau nyata.
rindu-

hibernasi-kembali

Dan....Kembalilah

setelah berlama lama dalam masa hibernasi akhir kata kita memang harus kembali. mengendurkan syaraf otak yang mulai rada tegang karena satu dan lain hal. meregangkan otot yang mulai kaku lantaran terlalu lama dipembaringan. Hibernasi itu baik, menina bobokan hampir seluruh anggota tubuh yang bergerak. Tapi kelamaan emang bikin pegel juga. Gak terasa sudah sekian lama meninggalkan kamar(blog) mungil ini dalam kondisi berantakan  yang super. 

oke. kita memang harus kembali. Melanjutkan lagi mimpi mimpi yang tak hanya dibangun saat hibernasi. Saat berjumpa dalam tiap rupa rupa wajah dibelantara Indonesia ini, aku bisa menikmati betapa hibernasi adalah pilihan paling tepat. Cukup menidurkan mulut mu untuk bercakap yang tak perlu. cukup menidurkan mata mu untuk melihat yang tak penting. cukup untuk menidurkan otakmu untuk berfikir yang tak guna. 

karna setelah kembali, bangun dari hibernasi yang kelamaan ini. Semua harus sudah oke untuk difungsikan lagi. menfilter apa apa yang kita jumpai, hingga yang keluar dari hati entah berbentuk ucapan atau tulisan adalah hal yang tidak menyakitkan. 
sekian dulu.
esok lusa dilanjutkan lagi.
cari inspirasi dlu yaa :D
 

Jumat, 13 Juni 2014

Sajak--Malu

dear senja,

kepada mu langit boleh mengadu
akan rindu yang tak melulu
terobati oleh riang mu
yang mengintip di balik awan, biru..

kepada mu hujan boleh menggerutu
akan hadirnya yang juga tak menentu
meski kau tau, kita bukan satu
tapi tak buat para penerka malu

dear senja,

kini apalagi yang kau mau
mengintip malu
atau riang di angkasa langit biru
membersamai hari dengan saga mu
senja...



Senin, 19 Mei 2014

kita bagai apa sayang ?

aku pernah mengagumi mu dalam diam
aku juga pernah mencemburui mu diam diam
tapi kini aku tau, kau memang berbeda.
siapalah aku ini jika di bandingkan dengan mu
jelas saja kita tak pernah satu lantaran kau sangat jauh di langit sana.
sedang aku berpijak pada bumi yang rendah ini.

aku tau kita memang berbeda.
kau adalah kau dengan segala yang ada padamu
aku adalah aku yang tak pernah bisa menyamaimu secuil pun

kini aku tau mengapa kita tak pernah satu ukh.
kau lakukan semua untukNya sedang aku tidak [belum].
aku tak pandai menjadi seperti mu
hingga akhirnya cemburu ini semakin menikam ku.
aku sakit tiap kali melihat mu di langit sana.
yahh... aku sakit lantaran rindu yang tak akan sampai pada mu ukhti sayang...
rindu yang tak mungkin kau pahami tanpa sua

kemarilah ukhti sayang.
hingga kau paham
Ana uhibbuki fillah ya ukhti


Jumat, 04 April 2014

sudah cukup berbaktikah kita ?

Tok tok...tokk.. tokk...

suara khas itu kembali menyapa ku di malam hari,lengkap dengan aroma sedap yang selintas tercium dari balik gerobak pikul pak tua.



"Bang .... tunggu"

panggil ku menghentikan langkah pak tua yang sepertinya sudah kelelahan.

" basonya dua mangkok ya pak "

" iya neng,.." sambil bergegas meracik dua mangkok baso yang sedaaapppppp.

" yang ini gak usah pake kecap pak, yang satunya lagi campur pakai toge juga".

kemudian hening..



tak ada percakapan di antara kami hingga kemudian aku memulainya.

" Bapak punya anak berapa "

" ada dua neng, yang sudah berkeluarga semua "

" hemm.... terus anak bapak tinggal dimana ?''

" anak saya semuanya tinggal di rumah mereka masing-masing neng, ada satu anak saya yang jadi Angkatan darat. Mereka tinggal di rumah dinas"

" ohh.. kok bapak gak tinggal bareng sama mereka pak ?"

" selama masih bisa bekerja, Bapak mah gak mau ngerepotin anak. Walaupun anak Bapak sudah besar-besar semua "

Masya Allah..... batin ku tersentak. Dan ku jawab dengan senyuman. Lalu ku lanjutkan tanyaku penasaran, sebelum dua mangkok baso sedap itu selesai dibuatnya.



" emang Bapak gak capek pak, tiap hari jualan seperti ini dan di pikul ?"

" yaa... namanya juga orang dagang neng, orang kerja. Mana ada yang gak capek. Tapi kalau kita nurutin rasa capeknya mah gak akan bisa ngapa-ngapain kita neng". jawabnya menjelaskan.



Dan lagi-lagi aku tersentak. Masya Allah, aku semakin kagum pada pria tua di hadapan ku ini.

tringg..... dua mangkok baso nan sedap telah selesai di buat.

" makasih yaa Pak "

" iya neng. sama-sama "..



tokk.... tokk...tokk....tokk....

berlalu.

Ia melanjutkan perjalanannya lagi.



Jakarta, 04 April 2014 22.23 WIB



aku jadi tau kalau mereka (para orang tua) tak pernah sekalipun ingin menyusahkan kita (anak-anaknya).

aku jadi tau kalau sayang mereka benar-benar tak hingga.

aku semakin yakin kalau mereka adalah para malaikat tak bersayap :')



seperti pak tua tadi, ia bahkan tak ingin tinggal bersama dengan anak-anaknya meski ia tau, penghasilannya sebagai tukang baso mungkin tak cukup menghidupi diri dan istri setiap hari. Ia hanya ingin tak merepotkan siapapun, termasuk anak kandungnya sendiri.



kawan....

sudahkah kita berbakti pada ayah dan bunda?

atau bahkan justru kita yang lebih sering menyakiti mereka ?





renungan untuk diri pribadi {khususnya}, dan kalian.--semoga bermanfaat.--



 

Minggu, 02 Maret 2014

ITS TIME TO READ

yups.. its time to read !!

Sekali lagi, ini tentang management waktu. Adakalanya sehari di fokuskan untuk menyelesaikan target tulisan dan ada waktunya pula untuk kita berbagi atau mengambil lebih banyak ilmu dari bacaan.

its time to read
maka saat ini adalah waktu yang tepat untuk menambah ilmu dengan banyak membaca. Bacalah model tulisan apapun dan dari pengarang manamun. entah ilmu umum atau fiksi pun tentang ilmu agama. just spending (take) your time to read it and you can get more and more knowledge. To improve or  update your knowledge.

Bacalah, maka kau akan tau. 
Bacalah, maka ilmu akan menghampiri.
 

Kamis, 13 Februari 2014

gara-gara penjual kenangan :)

satu dua bulan memang berlalu dengan cepatnya. dan akulupa pernah mentargetkan --one day one page-- di tahun lalu. Heii lihatlah, ini sudah Februari akhir dan masih juga tak beranjak dari page one itu. Oh no.... please!! jangan buru-buru berlalu, aku bahkan belum sempat membaca ulang page one itu hingga berani melanjutkan kembali.

ah.. tapi itulah waktu. berlalu dengan atau tanpa pergerakan kita. Dia asik saja meninggalkan tiap jejak mengering di tanah yang basah atau hilang tersapu hembusan angin. Page one ku masih tetap tak bertambah, deretan katanya juga tetap tak berubah.  

jadilah one day one page ku itu hanya sebatas target :( 

gara-gara penjual kenangan :) aku jadi semangat buat nulis lagi. Di blog mba widyawati oktavia -- http://penjualkenangan.blogspot.com/ . Pas baca Sajian awal blognya langsung berasa kesindir :). tentang target dan management waktu yang sampai saat ini masih GAGAL ku jalani. 

well... 
kita semua tau, betapapun waktu "tega" meninggalkan kita yang belum cukup siap menghadapinya. waktu tetaplah waktu, ia akan terus berganti menambah masa kesia-siaan bagi kita yang sering tak karuan dalam hal mengolahnya. 
jadi siap-siap buat maafin diri kita dan lets go to reach our goal :)

semoga Allah memudahkan urusan kita. -aamiin-

Selasa, 11 Februari 2014

Sebuah Pilihan


Jakarta, 28 Januari 2014

Semua cerita selalu memiliki makna, entah kini atau nanti, entah untukmu atau orang lain.
***

Siang ini, seusai menyantap makan siang. Aku dan teman kantorku menghabiskan waktu istirahat kami dengan bersantai, bercerita dan tertawa. Selalu ada yang bisa dia bagi untuk mengisi waktu istirahat yang tersisa. Maka kali ini, biar ku bagikan pada kalian, agar sampailah makna itu. menyebar luas melalui lisan-lisan kalian.

Tentang sebuah pilihan, aku baru menyadari betapa berharganya kata itu. Membuat sang asa tetap bergelora hingga pahit tak mudah memutuskan semangatnya. Membuat sang yakin menjadi semakin mantab, hingga tak goyah meski di terpa udara segar lainnya.

Kata yang mampu memercikan api semangat hanya dalam sekali ucap. Atau bahkan yang mampu menghilangkan harap hanya dengan sekali ucap. Yahh... itulah PILIHAN. Tiap kita pernah berada di antara dua atau lebih pilihan. Dari hal terkecil semisal menu makan siang yang hendak kita beli hingga urusan pekerjaan atau bahkan jodoh. 

PILIHAN. 

Lantas, apakah ada seseorang yang tak memiliki pilihan namun dia harus melakukan suatu hal!? – jelas ada. 

Beruntunglah kalian/kita yang masih memiliki PILIHAN. Bersyukurlah kita yang masih dan atau pernah di buat dilema dengan pelbagai PILIHAN sulit yang mungkin mampir di hidup kita. Bayangkan saat kalian hanya bisa berharap akan pilihan-pilihan lain tapi kalian tak pernah berkesempatan mendapatkannya

Dan itulah yang terjadi dengan teman[ku]. Tak pernah berkesempatan mendapatkan pilihan lain yang mungkin jikalau ada, dia tentu akan memilih pilihan lain itu.

**
ini belum ending


(apa) ini PUISI

ku mulai dengan kata paling sederhana
dan semogga terselip ungkapan penuh makna
**
dear lelaki dalam lamunan
pernahkah kau mengira ada hadir ku yang mulai menjelma
di tiap pagi dan petang yang selalu datang beriringan

kadang aku enggan membayangkan
akan sosok mu yang entah berwujud serupa apa
yang dari kejauhan terlihat begitu datar

dear lelaki dalam lamunan
tetaplah di sana, dimanapun kau kini
tetaplah bergerak agar suatu saat aku dapat merasa
bahwa hadir mu adalah nyata
bukan hanya dalam angan semata 
***

sedang belajar berpuisi dan sepertinya jadi terkesan aneh :D


untuk mu Dis #part 2

Rasanya ingin sekali menjelaskan banyak hal ke kamu Dis tapi entahlah. Terlalu kaku dan kelu saat mau mencoba. Melihat nama mu yang masih terpampang manis di kontak handphone ku saja udah buat aku sesak. [hihi]
karena aku yakin, luka itu masih kau simpan sangat rapat yang entah kapan akan kau buang.

tentang waktu yang lalu, saat kamu tau aku pernah menyukai laki-lakimu.Apa kita bermusuhan??[]  Musuh??--ahhh tidak, aku tak pernah menganggap mu musuh Dis. Aku ingin menjadi teman mu atau apalah yang sebutannya asal tidak kau padang aku sebagai musuh mu :(

Trigadis Apriyanti yang ku sayangi selayaknya adik ku sendiri. Semoga suatu saat nanti kau berkenan singgah di blog ku yang sederhana ini. Agar tak ada salah paham lagi di antar kita. Aku sangat ingin pertemanan kita Dis, bisakah kau maafkan aku??

Hey gadis, kamu harus tau. Aku memang pernah menyukai laki-laki mu tapi itu duluuuuuuu sekali, saat dia belum bersamamu, tepatnya saat kita masih sama-sama 'bodoh' akan rasa itu. Dan sekarang, sampai nanti, aku tak lagi menyukainya. Sini merapat, biar ku bisikan padamu. Aku telah jatuh hati pada lelaki "aneh" lain sejak pertemanan kami 5 tahun lalu. 

Lelaki aneh ini semakin hari semakin buat ku terpikat. Bukan karena parasnya, bukan juga karena sikapnya apalagi ucapnya, sungguh bukan karena itu semua!. Aku jatuh hati padanya karena dia adalah dia.

Diss.. semoga esok, entah di masa yang mana. Ku mau saat kita berpapasan nanti, tak ada senyum yang kau tahan, tak ada paras yang kau buang. Yang ada hanya sapa hangat dari mu untuk ku, "teman" mu ini.  

Halim, duaribuempatbelas.
-ku biarkan kalian menilai :)



senja


aku jatuh hati pada merah saga itu
menyala di kala siang beranjak pergi
namun tetap dengan nyalanya yang anggun 

gumpalan awan yang berjejer rapi di langit sana
makin buat dia menawan dengan saganya
juga pada gugur daun yang sesekali jatuh di terpa angin
memesona. . .

berdirilah di atap gedung paling tinggi
dan rasakan betapa merah saganya semakin gagah menyala
membuat mata terpana dengan eloknya langit disana
merah saga...

 

saljuku

dingin. beku. buat ku hampir kaku
itulah salju
tak ada sepatah katapun darinya
dia hanya mampu hadir dan tenang
meramaikan bumi dengan lautan rintiknya

aku tau, saat salju ku tiba maka semesta menjadi enggan bicara
seolah setuju dengan dingin. beku dan buatku hampir kaku.
dasar salju.
terus saja bersikap seperti itu
aku tak mengapa asal kau suka 

 

Senin, 10 Februari 2014

Di negeri para bedebah

di negeri para bedebah

ahhh... entahlah
aku hanya tau semua kata akhirnya palsu
tiap janji berujung pilu
dan selalu saja rakyat seperti ku yang kemakan deretan kata itu!!

di negeri para bedebah
lihatlah heii gadis,!!
tiap kali kau coba melirik, banyak pasang mata menyambut dengan sengit
entah untuk mendapatkan apa, tapi yang pasti kau buat para lelaki mati berhimpit!

di negeri para bedebah
aku lupa mana janji mana dusta
seolah semua sama adanya
yang di atas sana berbondong-bondong mengemis suara
dan sini, kami makan dengan nasi aking bekas saudara!

di negeri para bedebah,
adakah kiranya aku dapat merasa
tentang kisah yang selalu di tebar para penyair dahulu kala
di negeri ini, tongkat dan batu jadi tanaman
apakah hanya tinggal kenangan. habis tak bermakam

Senin, 03 Februari 2014

Karena aku seorang INTROVERT

Sometimes Alone Is Better

Introverts is a minority in the regular population but a majority in the gifted population.” —Jonathan Rouch

suatu pernyataan yang menarik mengenai pribadi introvert. mereka merupakan minoritas diantara kebanyakan orang akan tetapi merupakan mayoritas diantara orang-orang berbakat.


Dari wikipedia, Introvert merupakan sifat ketertutupan. pribadi yang bersifat menyendiri dan biasanya lebih pendiam dan tertutup, sedikit bicara dan lebih suka menjadi pendengar yang baik dalam suatu kelompok atau lebih suka menyendiri di rumah daripada harus berkumpul dengan orang lain.Mereka lebih suka membaca, kesenian, menulis, atau berjam-jam duduk di depan komputer. Kegiatan kelompok terkadang dapat begitu memprovokasi para introvert sehingga mereka akhirnya malah berpikir mengenai diri mereka sendiri, introspeksi dan diam, di tengah percakapan yang seru. Orang yang introvert biasanya pendiam, sensitif, gampang terprovokasi, dan memiliki sedikit teman daripada kerumunan orang.

----
kalimat di atas benar dan tentu saja tak sepenuhnya benar :)
seorang Introvert memang cenderung menutup diri dari keramaian tapi bukan berarti mereka tak suka bergaul. Ada kalanya seorang introvert menjadi lebih "cas cis cus " dari orang pada umumnya kalau dia merasa "nyaman" dengan lingkungannya saat itu. Seorang introvert sangat sulit bergaul ?-- hemm... bisa jadi itu tepat. Karena yang saya rasakan demikian. Sulit untuk berbaur dengan cepat apalagi di lingkungan baru. 

Introvet adalah sifat alamiah yang di berikan Tuhan khusus untuk manusia. Jenis kepribadian ini hanya ada 25-40% di dunia, dan itu artinya orang-orang introvert adalah mereka yang minoritas. Kebanyakan dari mereka sangat pemalu-mungkin sudah intro akut-termasuk saya-. Eh tapi,, sebenarnya bukan pemalu juga siii.. hanya saja tak mudah  berbaur membuat orang lain begitu mudah menilai kita ini pemalu atau pendiam. 

Jujur saja, kami bisa lebih "cas cis cus" ketika berada di lingkungan yang membuat kami "nyaman". Saya pernah merasa sangat " berbeda" kala ada di lingkungan yang ramai. Situasinya kala itu adalah sangat ramai, banyak teman kelas yang ngumpul di kantin dan yang saya lakukan adalah diam. Kalau yang lain mudah saja menjadikan satu dua kata sebagai guyonan maka di mulut para introvert-saya- satu dua kata itu keluar sebagai sesuatu yang garing dan nyaris serius.

bukan saya tak suka canda, sama sekali bukan!! saya menikmati tiap percakapan tapi bagiku cukuplah saat itu menjadi pendengar yang baik. Bukankah tiap waktu ada masanya ??--begitupun dengan percakapan. Bagi saya, tak semua percakapan harus di tanggapi langsung. 

ahhh... betapa sulitnya menjadi mencoba menjadi seperti mereka. Menjadi yang supel, di sukai banyak teman, bisa tertawa riang dsb. 
Akhir kata saya hanya ingin menyampaikan bahwa kita memang berbeda. tercipta dengan berbagai rupa dan warna hingga beda karakter. 

Tapi biarlah.. biarkan itu semua menjadi khasnya diri kita. Jangan bosan jika berhadapan dengan orang seperti ku yang tak pandai bergaul ini, yang tak pandai mencairakan suasana ini, yang lebih suka to the point tanpa basi basi, yang lebih suka menjawab dengan satu jawaban tanpa panjang lebar, yang labih suka memiliki sedikit teman namun berarti, yang lebih suka menyendiri duduk di kursi paling depan dan sibuk sendiri, yang lebih sering menjawab sapa ketimbang menyapa :).

 






 

Minggu, 26 Januari 2014

lautan nikmat

di lautan nikmat, dua makhluk berpisah.
yang satu menyelam, yang lain tenggelam.
kau tau apa bedanya ?

**
Yang menyelam adalah mereka yang tau akan medan.
mereka mempersiapkan segalanya dengan baik.
karena untuk menyelam, seseorang tentu butuh semua perlengkapan.
dan makhluk yang menyelam ini memiliki kesemua perlengkapan itu.
maka jadilah dia yang terselamatkan.
sama-sama di dasar laut, tapi yang menyelam tentu akan kembali ke permukaan sedang yang tenggelam akan terbawa ke dasar laut.

Yang tenggelam adalah mereka yang tak memahami medan.
mereka tau hendak kemana dan apa di lautan sana.
tapi mereka lupa, bahwa pakaian keselamatan harus di kenakan saat di sana.
hingga tenggelamlah mereka di dasar laut. 

-lautan nikmat-
 

repost dan edit, Agar Bidadari Cemburu Padamu.
Jakarta, 27 Januari 2014

Jumat, 24 Januari 2014

apa salahnya berpolitik ?

entahlah, rasanya jadi ingin menulis tentang POLITIK.

di sadari atau tidak, politik tumbuh bersama dengan tumbuhnya bangsa ini, Indonesia. Berbagai idealis politik bermunculan. Idealisme berasal dari kata ide yang artinya buah dari pemikiran. seseorang yang hendak masuk ke ranah politik, tentu akan berhadapan dengan suatu idealisme parpol. Dan bisa di artikan bahwa Partai Politik adalah suatu organisasi politik yang di dalamnya terdapat satu ide, satu tujuan. 

Jadi, apa itu partai politik ?
menurut berbagai sumber yang kemudian saya rangkum, Partai politik adalah suatu organisasi yang memiliki nilai-nilai, cita-cita,dan orientasi tertentu yang berlatar belakang perolehan kekuasaan tertinggi dalam suatu pemerintahan yang berasaskan demokrasi. 


  • Pengertian Partai Politik Menurut Carl J. Friedrick: Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisasi secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan kekuasaan pemerintahan.
  • Pengertian Partai Politik Menurut R. H. Soltau: Partai politik adalah sekelompok warga negara yang telah terorganisasi dan bertindak sebagai suatu kesatuan politik yang bertujuan memanfaatkan kekuasaan untuk memiliki dan menguasai pemerintahan serta melaksanakan kebijaksanaan umum.
  • Pengertian Partai Politik Menurut Sigmund Neumann: Partai politik adalah organisasi dari aktivitas-aktivitas politik yang berusaha menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan berbeda.
  • Pengertian Partai Politik Menurut Mac Iver: Partai politik adalah suatu perkumpulan yang terorganisasi untuk menyokong suatu prinsip atau kebijaksanaan politik yang diusahakan melalui cara-cara yang sesuai dengan konstitusi atau UUD.
sumber : http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-partai-politik-menurut-ahli.html

Yang ingin saya sampaikan disini adalah, bukan melulu tentang politiknya yang menurut wikipedia di artikan sebagai  dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara. Bagi sebagian orang awam -termasuk saya [dulu]-, Politik adalah cara paling trategis untuk mencapai suatu tingkat kekuasaan. Dengan kata lain, politik adalah -jalan- paling mulus untuk mendapatkan kekuasaan. Dan banyak sekali orang-orang tak berprikemanusiaan yang masuk dalam lingkup politik ini. 

Sudah bukan rahasia lagi jika orang-orang tersebut sangat mungkin melakukan apapun untuk mencapai tujuannya dalam memperoleh kekuasaan pun termasuk dalam berpolitik. Mereka mengambil jalan pintas dengan label politik untuk memenuhi kepentingan kelompoknya. 

Hingga dari kasus itulah, banyak orang-orang -termasuk saya[dulu]- sangat tidak respect terhadapa POLITIK. Bagi saya saat itu, politik adalah jalan paling 'kotor' yang dipilih seseorang untuk mencapai tujuannya. Mengapa kotor??, yaa karena banyak sekali cara lakukan para politikus atau pelaku politik guna mencapai tujuaannya yang tidak lain adalah kekuasaan dengan segala cara!
sampai disini dulu yaa :)