Kamis, 13 Februari 2014

gara-gara penjual kenangan :)

satu dua bulan memang berlalu dengan cepatnya. dan akulupa pernah mentargetkan --one day one page-- di tahun lalu. Heii lihatlah, ini sudah Februari akhir dan masih juga tak beranjak dari page one itu. Oh no.... please!! jangan buru-buru berlalu, aku bahkan belum sempat membaca ulang page one itu hingga berani melanjutkan kembali.

ah.. tapi itulah waktu. berlalu dengan atau tanpa pergerakan kita. Dia asik saja meninggalkan tiap jejak mengering di tanah yang basah atau hilang tersapu hembusan angin. Page one ku masih tetap tak bertambah, deretan katanya juga tetap tak berubah.  

jadilah one day one page ku itu hanya sebatas target :( 

gara-gara penjual kenangan :) aku jadi semangat buat nulis lagi. Di blog mba widyawati oktavia -- http://penjualkenangan.blogspot.com/ . Pas baca Sajian awal blognya langsung berasa kesindir :). tentang target dan management waktu yang sampai saat ini masih GAGAL ku jalani. 

well... 
kita semua tau, betapapun waktu "tega" meninggalkan kita yang belum cukup siap menghadapinya. waktu tetaplah waktu, ia akan terus berganti menambah masa kesia-siaan bagi kita yang sering tak karuan dalam hal mengolahnya. 
jadi siap-siap buat maafin diri kita dan lets go to reach our goal :)

semoga Allah memudahkan urusan kita. -aamiin-

Selasa, 11 Februari 2014

Sebuah Pilihan


Jakarta, 28 Januari 2014

Semua cerita selalu memiliki makna, entah kini atau nanti, entah untukmu atau orang lain.
***

Siang ini, seusai menyantap makan siang. Aku dan teman kantorku menghabiskan waktu istirahat kami dengan bersantai, bercerita dan tertawa. Selalu ada yang bisa dia bagi untuk mengisi waktu istirahat yang tersisa. Maka kali ini, biar ku bagikan pada kalian, agar sampailah makna itu. menyebar luas melalui lisan-lisan kalian.

Tentang sebuah pilihan, aku baru menyadari betapa berharganya kata itu. Membuat sang asa tetap bergelora hingga pahit tak mudah memutuskan semangatnya. Membuat sang yakin menjadi semakin mantab, hingga tak goyah meski di terpa udara segar lainnya.

Kata yang mampu memercikan api semangat hanya dalam sekali ucap. Atau bahkan yang mampu menghilangkan harap hanya dengan sekali ucap. Yahh... itulah PILIHAN. Tiap kita pernah berada di antara dua atau lebih pilihan. Dari hal terkecil semisal menu makan siang yang hendak kita beli hingga urusan pekerjaan atau bahkan jodoh. 

PILIHAN. 

Lantas, apakah ada seseorang yang tak memiliki pilihan namun dia harus melakukan suatu hal!? – jelas ada. 

Beruntunglah kalian/kita yang masih memiliki PILIHAN. Bersyukurlah kita yang masih dan atau pernah di buat dilema dengan pelbagai PILIHAN sulit yang mungkin mampir di hidup kita. Bayangkan saat kalian hanya bisa berharap akan pilihan-pilihan lain tapi kalian tak pernah berkesempatan mendapatkannya

Dan itulah yang terjadi dengan teman[ku]. Tak pernah berkesempatan mendapatkan pilihan lain yang mungkin jikalau ada, dia tentu akan memilih pilihan lain itu.

**
ini belum ending


(apa) ini PUISI

ku mulai dengan kata paling sederhana
dan semogga terselip ungkapan penuh makna
**
dear lelaki dalam lamunan
pernahkah kau mengira ada hadir ku yang mulai menjelma
di tiap pagi dan petang yang selalu datang beriringan

kadang aku enggan membayangkan
akan sosok mu yang entah berwujud serupa apa
yang dari kejauhan terlihat begitu datar

dear lelaki dalam lamunan
tetaplah di sana, dimanapun kau kini
tetaplah bergerak agar suatu saat aku dapat merasa
bahwa hadir mu adalah nyata
bukan hanya dalam angan semata 
***

sedang belajar berpuisi dan sepertinya jadi terkesan aneh :D


untuk mu Dis #part 2

Rasanya ingin sekali menjelaskan banyak hal ke kamu Dis tapi entahlah. Terlalu kaku dan kelu saat mau mencoba. Melihat nama mu yang masih terpampang manis di kontak handphone ku saja udah buat aku sesak. [hihi]
karena aku yakin, luka itu masih kau simpan sangat rapat yang entah kapan akan kau buang.

tentang waktu yang lalu, saat kamu tau aku pernah menyukai laki-lakimu.Apa kita bermusuhan??[]  Musuh??--ahhh tidak, aku tak pernah menganggap mu musuh Dis. Aku ingin menjadi teman mu atau apalah yang sebutannya asal tidak kau padang aku sebagai musuh mu :(

Trigadis Apriyanti yang ku sayangi selayaknya adik ku sendiri. Semoga suatu saat nanti kau berkenan singgah di blog ku yang sederhana ini. Agar tak ada salah paham lagi di antar kita. Aku sangat ingin pertemanan kita Dis, bisakah kau maafkan aku??

Hey gadis, kamu harus tau. Aku memang pernah menyukai laki-laki mu tapi itu duluuuuuuu sekali, saat dia belum bersamamu, tepatnya saat kita masih sama-sama 'bodoh' akan rasa itu. Dan sekarang, sampai nanti, aku tak lagi menyukainya. Sini merapat, biar ku bisikan padamu. Aku telah jatuh hati pada lelaki "aneh" lain sejak pertemanan kami 5 tahun lalu. 

Lelaki aneh ini semakin hari semakin buat ku terpikat. Bukan karena parasnya, bukan juga karena sikapnya apalagi ucapnya, sungguh bukan karena itu semua!. Aku jatuh hati padanya karena dia adalah dia.

Diss.. semoga esok, entah di masa yang mana. Ku mau saat kita berpapasan nanti, tak ada senyum yang kau tahan, tak ada paras yang kau buang. Yang ada hanya sapa hangat dari mu untuk ku, "teman" mu ini.  

Halim, duaribuempatbelas.
-ku biarkan kalian menilai :)



senja


aku jatuh hati pada merah saga itu
menyala di kala siang beranjak pergi
namun tetap dengan nyalanya yang anggun 

gumpalan awan yang berjejer rapi di langit sana
makin buat dia menawan dengan saganya
juga pada gugur daun yang sesekali jatuh di terpa angin
memesona. . .

berdirilah di atap gedung paling tinggi
dan rasakan betapa merah saganya semakin gagah menyala
membuat mata terpana dengan eloknya langit disana
merah saga...

 

saljuku

dingin. beku. buat ku hampir kaku
itulah salju
tak ada sepatah katapun darinya
dia hanya mampu hadir dan tenang
meramaikan bumi dengan lautan rintiknya

aku tau, saat salju ku tiba maka semesta menjadi enggan bicara
seolah setuju dengan dingin. beku dan buatku hampir kaku.
dasar salju.
terus saja bersikap seperti itu
aku tak mengapa asal kau suka 

 

Senin, 10 Februari 2014

Di negeri para bedebah

di negeri para bedebah

ahhh... entahlah
aku hanya tau semua kata akhirnya palsu
tiap janji berujung pilu
dan selalu saja rakyat seperti ku yang kemakan deretan kata itu!!

di negeri para bedebah
lihatlah heii gadis,!!
tiap kali kau coba melirik, banyak pasang mata menyambut dengan sengit
entah untuk mendapatkan apa, tapi yang pasti kau buat para lelaki mati berhimpit!

di negeri para bedebah
aku lupa mana janji mana dusta
seolah semua sama adanya
yang di atas sana berbondong-bondong mengemis suara
dan sini, kami makan dengan nasi aking bekas saudara!

di negeri para bedebah,
adakah kiranya aku dapat merasa
tentang kisah yang selalu di tebar para penyair dahulu kala
di negeri ini, tongkat dan batu jadi tanaman
apakah hanya tinggal kenangan. habis tak bermakam

Senin, 03 Februari 2014

Karena aku seorang INTROVERT

Sometimes Alone Is Better

Introverts is a minority in the regular population but a majority in the gifted population.” —Jonathan Rouch

suatu pernyataan yang menarik mengenai pribadi introvert. mereka merupakan minoritas diantara kebanyakan orang akan tetapi merupakan mayoritas diantara orang-orang berbakat.


Dari wikipedia, Introvert merupakan sifat ketertutupan. pribadi yang bersifat menyendiri dan biasanya lebih pendiam dan tertutup, sedikit bicara dan lebih suka menjadi pendengar yang baik dalam suatu kelompok atau lebih suka menyendiri di rumah daripada harus berkumpul dengan orang lain.Mereka lebih suka membaca, kesenian, menulis, atau berjam-jam duduk di depan komputer. Kegiatan kelompok terkadang dapat begitu memprovokasi para introvert sehingga mereka akhirnya malah berpikir mengenai diri mereka sendiri, introspeksi dan diam, di tengah percakapan yang seru. Orang yang introvert biasanya pendiam, sensitif, gampang terprovokasi, dan memiliki sedikit teman daripada kerumunan orang.

----
kalimat di atas benar dan tentu saja tak sepenuhnya benar :)
seorang Introvert memang cenderung menutup diri dari keramaian tapi bukan berarti mereka tak suka bergaul. Ada kalanya seorang introvert menjadi lebih "cas cis cus " dari orang pada umumnya kalau dia merasa "nyaman" dengan lingkungannya saat itu. Seorang introvert sangat sulit bergaul ?-- hemm... bisa jadi itu tepat. Karena yang saya rasakan demikian. Sulit untuk berbaur dengan cepat apalagi di lingkungan baru. 

Introvet adalah sifat alamiah yang di berikan Tuhan khusus untuk manusia. Jenis kepribadian ini hanya ada 25-40% di dunia, dan itu artinya orang-orang introvert adalah mereka yang minoritas. Kebanyakan dari mereka sangat pemalu-mungkin sudah intro akut-termasuk saya-. Eh tapi,, sebenarnya bukan pemalu juga siii.. hanya saja tak mudah  berbaur membuat orang lain begitu mudah menilai kita ini pemalu atau pendiam. 

Jujur saja, kami bisa lebih "cas cis cus" ketika berada di lingkungan yang membuat kami "nyaman". Saya pernah merasa sangat " berbeda" kala ada di lingkungan yang ramai. Situasinya kala itu adalah sangat ramai, banyak teman kelas yang ngumpul di kantin dan yang saya lakukan adalah diam. Kalau yang lain mudah saja menjadikan satu dua kata sebagai guyonan maka di mulut para introvert-saya- satu dua kata itu keluar sebagai sesuatu yang garing dan nyaris serius.

bukan saya tak suka canda, sama sekali bukan!! saya menikmati tiap percakapan tapi bagiku cukuplah saat itu menjadi pendengar yang baik. Bukankah tiap waktu ada masanya ??--begitupun dengan percakapan. Bagi saya, tak semua percakapan harus di tanggapi langsung. 

ahhh... betapa sulitnya menjadi mencoba menjadi seperti mereka. Menjadi yang supel, di sukai banyak teman, bisa tertawa riang dsb. 
Akhir kata saya hanya ingin menyampaikan bahwa kita memang berbeda. tercipta dengan berbagai rupa dan warna hingga beda karakter. 

Tapi biarlah.. biarkan itu semua menjadi khasnya diri kita. Jangan bosan jika berhadapan dengan orang seperti ku yang tak pandai bergaul ini, yang tak pandai mencairakan suasana ini, yang lebih suka to the point tanpa basi basi, yang lebih suka menjawab dengan satu jawaban tanpa panjang lebar, yang labih suka memiliki sedikit teman namun berarti, yang lebih suka menyendiri duduk di kursi paling depan dan sibuk sendiri, yang lebih sering menjawab sapa ketimbang menyapa :).